Senin, 21 Juli 2014


Menahan Hawa Nafsu
Sebenarnya tujuan saya menulis ini semata-mata untuk project siswa saat liburan semester. Karena temanya adalah Berpuasa di Bulan Ramadhan, maka dari itu saya memilih judul di atas, yaitu “Menahan Hawa Nafsu” dan berhubung juga, Sekarang adalah bulan Ramadhan, bukan?
Puasa atau Shaum dalam bahasa Arab adalah aktivitas menahan hawa nafsu yang dijalankan oleh umat muslim seantero dunia. Puasa yang paling sering kita jalani adalah puasa sunnah senin kamis dan puasa wajib satu bulan full pada saat bulan Ramadhan.
Tentu saja, tidak mudah untuk menjalankan puasa tersebut. Selama 13,5 jam kita menahan lapar dan dahaga. Tidak hanya menahan nafsu untuk makan dan minum. Tetapi juga menahan nafsu amarah dan nafsu lainnya.
Contoh sederhananya saja, ada teman kita yang beragama non-muslim sedang mensantap hidangan makan siangnya yang begitu lezat, kita harus bisa tahan untuk tidak ikut-ikutan makan. Atau kita sedang kelelahan setelah melakukan aktivitas berat, kita juga harus bisa menahan dan ingat bahwa kita sedang berpuasa Ramadhan.
Manfaat dari puasa yang sesungguhnya ialah berguna untuk mengingatkan kita bahwa masih banyak orang diluar sana yang lebih sengsara seperti kelaparan dan membutuhkan makan untuk bertahan hidup, sekaligus ikut merasakan penderitaannya.  Sedangkan orang di era modern suka membuang-buang makanan, itu kan sangat Mubazir lho.
Jadi, jangan sampai kita terperdaya oleh sesuatu hingga membatalkan puasa kita. Cobalah untuk menghargai mereka yang kurang mampu, mereka yang susah untuk mencari makan. Karena berpuasa di bulan Ramadhan memberikan banyak faedah untuk kita generasi putra-putri penerus bangsa.


Laporan Kegiatan Saat Ramadhan
Puasa atau Shaum dalam bahasa Arab adalah aktivitas menahan hawa nafsu yang dijalankan oleh umat muslim di seluruh penjuru dunia.  Puasa atau Shaum yang paling sering kita jalani adalah puasa sunnah senin kamis dan puasa wajib satu bulan full pada saat bulan suci Ramadhan.
Tentu saja, tidaklah gampang untuk menjalankan puasa tersebut. Selama 13,5 jam kita menahan lapar dan dahaga. Tidak hanya menahan nafsu untuk makan dan minum saja tapi juga menahan nafsu amarah dan nafsu lainnya.
Dan kebetulan banget bulan Ramadhan kali ini bertepatan dengan penutupan tahun ajaran, yang artinya kita liburan pada saat bulan Ramadhan. Ditambah lagi kita liburan sebulan lebih lho.
Bulan Ramadhan, saya sempat berada di Muara Kaman pada tanggal 05 Juli dan sisanya saya berada di Tenggarong saja. Seperti aktivitas di bulan Ramadhan pada umumnya dan digabung dengan hari libur yang artinya tidak ada kegiatan sekolah seperti pesantren kilat atau semacamnya.
Tapi tetap saja sebagai seorang siswa, tetap harus mengerjakan tugas yang diberikan oleh sekolah sebagai kewajiban seorang siswa sekolah, contohnya saja Riset Project dan Laporan Kegiatan Ramadhan seperti yang satu ini.
Saya juga melaksanakan tugas saya sebagai panitia Internasional Week. Semoga nanti acaranya sukses,ya Amin.
Yah, bulan Ramadhan kali ini sebenarnya adalah yang paling spesial, karena biasanya saya melaksanakan aktivitas Ramadhan di Muara Kaman, tapi kali ini saya berkesempatan  melaksanakan Puasa Ramadhan di Tenggarong. Ditambah lagi karena liburnya adalah yang paling lama sepanjang sejarah SMAN10 Samarinda(mungkin) dan hanya akan berulang kembali 30 tahun sekali menurut perhitungan saya dengan mencocokan penanggalan Masehi dengan penanggalan Hijriah, apalagi selama puasa kita tidak ada kegiatan sekolah.



Banyaknya Jajanan Berbahaya Beredar di Pasar Ramadhan

Pendahuluan 
1.      Latar Belakang
Pasar Ramadhan adalah tempat jual beli makanan takjil yang hanya ada di waktu menjelang buka puasa di saat bulan ramadhan. Pasar Ramadhan paling sering menjual makanan berupa gorengan dan jajanan manis. Dan tidak lupa pula para pedagang juga menjual minuman-minuman yang menarik buat penghilang dahaga saat berbuka puasa.
Tentu saja, tidaklah gampang untuk menjalankan puasa tersebut. Selama 13,5 jam kita menahan lapar dan dahaga. Tidak hanya menahan nafsu makan dan minum. Tetapi juga menahan nafsu amarah dan nafsu lainnya.
Karena sekarang adalah puasa fardhu satu bulan full saat bulan Ramadhan, pasti disekitar kita banyak yang namanya Pasar Ramadhan. Mereka menjual makanan dan minuman untuk kita berbuka puasa. Terkadang, ibu kita hanya memasak nasi dan lauk pauknya saja, sedangkan jajanan dan minuman menariknya beli di Pasar Ramadhan. Tentu saja, bagi para penjual makanan dan minuman di Pasar Ramadhan itu merupakan saat-saat yang untung bagi para pedagang, karena banyak umat muslim yang membeli makanan dan minuman yang mereka jual. Akan tetapi banyak para pedagang curang yang menjual jajanan berbahaya.

Meski Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Samarinda menemukan banyak zat-zat berbahaya pada jajanan berbuka puasa, minat warga untuk membeli makanan di pasar jajanan berbuka puasa tetaplah tinggi.
Beberapa warga yang rumahnya berada dekat dengan lokasi pasar jajanan berbuka puasa tersebut mengetahui saat pemeriksaan jajanan oleh BPOM memang pada beberapa makanan yang diuji ternyata memang positif mengandung zat berbahaya.
Memang tidak semua pedagang berbuat curang dengan menyisipkan zat berbahaya pada berbagai macam jajanan yang disajikan di pasar dadakan tersebut. “Tergantung orangnya”. Kalau warga memang sudah kenal masakan  para penjual di pasar itu.
Salah satu pedagang, Mughni (58), yang menjual makanan lauk untuk berbuka mengaku, semua makanan yang ia buat adalah buatan sendiri di rumah dan sudah melalui proses pemasakan yang higienis. “Kalau saya, bahan-bahannya memang beli di pasar, tapi saya memasaknya di rumah semua, selain itu pengolahannya juga menggunakan bahan-bahan berkualitas.
Selaku Kepala BPOM Samarinda sebelumnya memang sudah melakukan pengujian pada beberapa sampel makanan di pasar jajanan berbuka puasa di pasar ramadhan tersebut. “Hasilnya positif, pada beberapa jajanan ditemukan zat pengawet. Misalkan saja pada gorengan tahu isi yang mengandung formalin, dan Rhodamin B pada kerupuk”.
Menurut Kepala BPOM, pada setiap jenis makanan memiliki karakteristiknya masing-masing untuk diketahui apakah makanan tersebut berbahaya atau tidak. “Bisa dilihat dari teksturnya serta warnanya yang terlalu cerah, yang selama ini rentan kami temukan selama ini adalah asinan, otak-otak, tahu, lupis, pacar cina, biasanya mengandung formalin supaya awet, bahkan ada kue lapis yang pakai boraks yang aslinya merupakan pupuk kelapa sawit.
Beliau mengungkapkan, ada beberapa lokasi pasar yang sudah dilakukan pemeriksaan dan pada beberapa sampel makanannya positif mengandung zat berbahaya. ditemukan zat berbahaya pada beberapa makanan, namun kemungkinan ada dua, penambahan zat berbahaya tersebut dilakukan produsen ataupun oleh penjual.
2.      Rumusan Masalah
·         Apa saja contoh berbahaya dari makanan yang banyak beredar di pasaran ramadhan?
·         Apakah ada cara memilih jajanan yang sehat?
·         Bagaimanakah himbauan dari Kepala BPOM terhadap hasil penyelidikan?

3.      Tujuan Penelitian
·         Mengetahui apa saja manfaat dari mengetahui yang mana jajanan yang berbahaya dan yang tidak berbahaya.
·         Mengetahui pengaruh-pengaruh yang diakibatkan oleh zat-zat berbahaya tersebut..
Bab II
 Pembahasan

Seperti yang sudah dibahas di bagian sebelumnya, Pasar Ramadhan adalah Pasar yang buka hanya disaat sore hari yang menjual makanan & minuman untuk berbuka puasa. Sesuai namanya, Pasar Ramadhan ada hanya pada saat bulan Ramadhan saja.
Umumnya Pasar Ramadhan menjual berbagai macam makanan dan minuman. Entah itu makanan berat maupun makanan ringan. Hal ini membuat para ibu-ibu yang sibuk dan tidak sempat membuat menu takjil di rumah bisa membeli aneka menu takjil di Pasar Ramadhan.
Namun pada beberapa jajanan ditemukan zat pengawet. Misalkan saja pada gorengan tahu isi yang mengandung formalin, dan Rhodamin B pada kerupuk. Pada setiap jenis makanan memiliki karakteristiknya masing-masing untuk diketahui apakah makanan tersebut berbahaya atau tidak. Bisa dilihat dari teksturnya serta warnanya yang terlalu cerah, yang selama ini rentan kami temukan selama ini adalah asinan, otak-otak, tahu, lupis, pacar cina, biasanya mengandung formalin supaya awet, bahkan ada kue lapis yang pakai boraks yang aslinya merupakan pupuk kelapa sawit.
Ditambah pula, keuntungan penjualan makanan dan minuman meningkat karena adanya Pasar Ramadhan. Biasanya, keuntungan penjualan bisa meningkat hingga tiga kali lipat. Ini membuat para pedagang curang semakin menjadi-jadi.
Kepala BPOM menghimbau kepada masyarakat supaya lebih selektif dalam membeli makanan di luar dan mengutamakan kehigienisan dan kualitas makanan tersebut. “Bagi pedagang yang ketahuan memakai atau menjual makanan yang mengandung zat berbahaya akan kami beri teguran dan akan kami berikan penyuluhan. Namun, terkait penindakan bila para pedagang bandel masih tetap menjual makanan yang mengandung zat berbahaya, tergantung kebijakan pimpinan wilayah masing-masing.


Bab III
Metode Penelitian
Metode penelitian yang saya lakukan adalah menggunakan observasi (peninjauan lapangan)  terhadap penyelidikan yang dilakukan BPOM di luar bulan Ramadhan dan juga disaat bulan Ramadhan. Dengan perbandingan 2 topik, yaitu kenaikan jumlah sampel yang diperoleh dalam prosentase.
Seperti para pedagang di Jalan Panjaitan :

Jenis Menu
Diluar Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan
1
Makanan
5,6% – 6,3%
7,6% – 9,8%
2
Minuman
6,1% – 7,2%
8,3% – 10,2%

Dan para pedagang di Jalan Merdeka :

Jenis Menu
Diluar Bulan Ramadhan
Bulan Ramadhan
1
Makanan
5,9% – 7,1%
8,1% – 10,1%
2
Minuman
6,4% – 7,8%
8,4% – 11,0%

Bab IV
Kesimpulan
Menjadi konsumen cerdas sangat berguna untuk menghindari kecurangan yang dilakukan oleh para pedagang curang yang hanya ingin meraup keuntungan sebesar-besarnya dengan modal sedikit mungkin tanpa memperhatikan resiko yang akan didapat oleh para pembelinya.
Pasar ramadhan adalah pasar yang hanya tersedia setahun sekali, yaitu hanya dibulan Ramadhan. Dan jenis makanan sangat beragam macamnya jadi kita harus selektif dalam memilih makanan untuk keluarga kita di rumah.
Dengan demikian, kita harus selalu waspada dan cerdas dalam memilih makanan dan minuman sebagai menu takjil yang kita beli dari pasar Ramadhan agar terhindar dari bahaya yang diakibatkan oleh jajanandan minuman berbahaya.